Yogyakarta — MTs Muhammadiyah Karangkajen Yogyakarta sukses menyelenggarakan Wisuda Tahfidz Juz 30 bagi siswa-siswi Kelas 9C Tahfidz pada Sabtu, 20 Desember 2025. Kegiatan ini berlangsung khidmat di Gedung DPD RI Kota Yogyakarta dan dihadiri oleh orang tua, tamu undangan, serta tokoh persyarikatan.

Kepala Madrasah MTs Muhammadiyah Karangkajen menyampaikan rasa syukur atas terlaksananya kegiatan ini. Wisuda tahfidz menjadi bentuk apresiasi atas perjuangan siswa dalam menghafal Al-Qur’an serta komitmen madrasah dalam mencetak generasi Qur’ani yang berakhlak mulia.

Dalam tausiyahnya, Fany Satria, Sekretaris PCM Mergangsan, menyampaikan keutamaan para penghafal Al-Qur’an. Ia menegaskan bahwa menghafal Al-Qur’an merupakan amalan luar biasa yang balasannya diibaratkan seperti membangun rumah di surga.“Al-Qur’an menjadi amalan jariyah bagi orang tua, sekaligus membentuk pemahaman agama dan pemahaman dunia yang baik. Al-Qur’an adalah petunjuk bagi orang-orang yang bertakwa,” ujarnya.

Sementara itu, Arif Wicaksono, Wakil Ketua Komite MTs Muhammadiyah Karangkajen, menyampaikan bahwa para siswa telah dibekali ilmu duniawi dan ilmu Al-Qur’an sebagai bekal kehidupan di dunia dan akhirat.
“Anak-anak ini diharapkan menjadi generasi pelurus bangsa, yang mampu mengarahkan masyarakat kepada jalan yang benar. Hafalan Al-Qur’an harus terus diamalkan dan dijaga hingga tuntas 30 juz,” pesannya.

Pada kesempatan yang sama, Ir. Ahmad Syauqi Soeratno, MM anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia turut memberikan arahan dan motivasi. Ia menekankan pentingnya keberlanjutan pembinaan keagamaan setelah wisuda tahfidz, di antaranya dengan menghidupkan kembali pengajian Ahad pagi dan memperkuat kajian-kajian keislaman.

“Kita perlu menyiapkan generasi yang memahami Al-Qur’an dan mampu menjadi pemimpin umat di masa depan,” tegasnya.
Kegiatan wisuda ini ditutup dengan pesan penuh makna, “Jika tidak ada tinta, tidak bisa menulis kata. Jika tidak ada cinta, tidak akan ada di MOEKATA.” Pesan tersebut menjadi pengingat bahwa pendidikan dan Al-Qur’an harus dilandasi dengan cinta, keikhlasan, dan ketulusan.

Melalui kegiatan ini, MTs Muhammadiyah Karangkajen berharap para lulusan Tahfidz tidak hanya menjaga hafalan Al-Qur’an, tetapi juga mampu mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari sebagai bekal membangun masa depan yang lebih baik. (EKAS)